G bawa banyak barongko
apa kue yang paling G doyan? jawabannya adalah barongko. kue khas bugis makassar berbahan dasar pisang kepok yang sudah dihaluskan, dicampur telur, santan, dan gula.
wajar memang kalau G paling suka memakan barongko karena saya tidak pernah menemukan orang yang tidak suka kue yang satu ini. tapi, kalau dibilang doyan, G termasuk yang paling doyan.
apalagi kalau barongkonya sudah dimasukkan di kulkas, wuih, tambah massipa’ bela …. beruntung G punya nenek, mama puang dan mama aji, yang jago bikin barongko.
setelah ”liburan” di bone sejak tanggal 17 Juni 2009, kemarin, 10 Juli 2009 G akhirnya balik ke makassar bersama bunda ditemani mama aji. waktu saya pulang dari kantor, saya kaget liat banyak sekali barongko dalam kulkas.
satu rak setengah terisi penuh barongko. wah, puas deh G makan barongko. (bukan cuma G, ayah juga doyan barongko…hehehe).
sekitar 20 hari tak ketemu, banyak sekali perkembangan yang saya lewatkan. G tambah banyak koleksi kata, khususnya bahasa bugis. sesekali dia mengeluarkan bahasa bugis yang terkadang saya tidak mengerti.
malam itu, bunda bercerita banyak mengenai aksi G di bone. dia sudah berani berantem dengan sepupunya, daeng udel. ”jahil sekali. suka ganggu udel. maculle sekali. untung udel sudah mengerti jadi banyakan mengalah. tapi, kadang juga berkelahi kalo udel bosan diganggui,” cerita bunda.
Maaf daeng udel, G masih belum mengerti. nanti daeng udel G kasi barongko deh.
dahaga akan kerinduan sama G dan bunda malam ini terbayar sudah. dalam tidur pulasmu kutemukan harapan. G tidur begitu pulasnya. selamat datang di makassar lagi G. Besok kita jalan-jalan lagi
ayah minta barongkonya satu yah….